di hembusan anginnya senyummu...

Gw merindu dan mendendam untuk bisa melihat kamu lagi. Dendam yang membuncah teramat besar, yang gw pendam berhari ini. Saat ianya memuncak dan menjulang lalu menjadi liar, dan gw udah ga mampu lagi menahannya. Kamu datang. Di senyummu, dendan dan rindu itu bertekuk lutut. Perlahan lalu ia hancur, leleh dan kemudian hanyut di alurnya cantikmu. Dan lalu, gw akan hidup lagi hari ini, di hembusan anginnya senyummu yang menyejukkan...

No comments:

Post a Comment