cinta di masa nanti...

Ingatanku sore ini melambung jauh kepadamu. Kepada sosok dirimu yang selalu menundukkan wajahmu, menyembunyikan raut cantikmu dibalik lebat hitam rambutmu. Menutupi manis lembut bibir kecilmu dalam senyum yang melelehkan naluri. Sesekali aku tersenyum, mengingatmu, mengingat kisah kita. Kisah dua remaja yang terbakar cinta di remang cahaya asmara. Dimana bayang-bayang indah hidup dimasa nanti, selalu mengikuti kemanapun kita melangkah. Segala getir hidup kala itu, tak meresahkan kita. Segala perih parau dunia tak goyahkan kita. Sesekali kuteteskan air mata, mengenang pertengkaran kita. Dua anak manusia yang terkubur dalam ego dan pribadi kita sendiri. Setiap kata-kata kita waktu itu, seakan diputar ulang oleh memori saat-saat kita gamang di perjalanan kedewasaan kita. Sayang, kala itu, kemanapun kita, kugenggam selalu tanganmu, kamu renggut pula tanganku. Kita tak terpisahkan. Namun sayang, ternyata waktu juga yang menhenyakkan hati kita berdua. Memaksakan kesadaran kita, bahwa ternyata kita tak sejalan. Langkahku pada kenyataannya tak seirama denganmu. Arah kita ternyata berbalik. Waktu telah berhasil membuat kita yang kecil ini dihempas, diombang-ambingkan rasa, bagai buih di laut cinta tak berbatas. Waktu jualah yang telah dengan gagahnya berhasil menjauhkan kita yang sebelumnya tak pernah jauh. Waktu dan kehidupan membawa kita hanyut dalam ironi cinta yang dulu kita agung-agungkan. Kita dihempas, terjatuh, terbanting. Saat kamu menangis, akupun menangis. Kita disakiti oleh rasa kita masing-masing. Aku tak pernah mengingkari, mungkin malah mengakui, bahwa yang telah membuatmu luka, itu aku. Aku takkan pernah menyalahkanmu. Sayang, sepenggal kisah kita, adalah warna bagi kita. Nanti, suatu hari nanti, suatu saat, suatu masa, kala kita bertemu lagi, aku hanya akan berkata kepadamu, bahwasanya rasa cinta kita dulu, benci kita dulu, adalah cinta kita selamanya, ia tak mati, ia tetap hidup dalam putaran masa, selama kita masih ada. Meskipun kita berbeda, dan tak satu, cintalah nanti, di hidup yang berbeda, yang akan bangkit mendampingi kita...

No comments:

Post a Comment