Kemaren gw ga berangkat dengan KRL ini. I had this kinda family matters, so I missed my train yesterday. And so does my heart, misses her so much. Gw ga tau, dan ga berani berharap dia merasakan hal yang sama. Hari ini gw kembali dengan kereta yang sama setiap pagi. Lagi dan lagi, ditempat yang sama, dengan orang-orang yang sama. Dan dengan dia pastinya. Gw lihat dia disana, dibalik ramainya kerumunan kaum komuter. Di sebalik kerah-kerah kaum pekerja.
Ah, betapa manis dan anggunnya dia. Wajah itu, rupa itu, rupa cinta, wajah yang ingin dilindungi, rupa rindu, wajah yang bikin hati biru dan beku. Dia disana, di balik semua riuh itu. Dengan blouse dan rok hitam, betapa manisnya dia Tuhan. Mungkin, ya mungkin aja, dia ga akan pernah menyadari gw ada selama ini, disini. Terkadang dari tempat yang begitu dekat, ga jarang dari tempat yang terlalu jauh. Mungkin dia ga sadar ada gw. That’s ok with me.
Gw ga sakit, karena gw mencinta. Gw ga kecewa, karena gw mendamba. Di rindu pagi ini, gw temukan lagi keindahanNya...
Ah, betapa manis dan anggunnya dia. Wajah itu, rupa itu, rupa cinta, wajah yang ingin dilindungi, rupa rindu, wajah yang bikin hati biru dan beku. Dia disana, di balik semua riuh itu. Dengan blouse dan rok hitam, betapa manisnya dia Tuhan. Mungkin, ya mungkin aja, dia ga akan pernah menyadari gw ada selama ini, disini. Terkadang dari tempat yang begitu dekat, ga jarang dari tempat yang terlalu jauh. Mungkin dia ga sadar ada gw. That’s ok with me.
Gw ga sakit, karena gw mencinta. Gw ga kecewa, karena gw mendamba. Di rindu pagi ini, gw temukan lagi keindahanNya...
No comments:
Post a Comment