Gw harap-harap cemas pagi ini, sangat berharap dia datang. Berharap dia selalu masuk di gerbong yang sama. Di gerbong ini, penuh sesak, terlalu banyak manusianya. Di stasiun Pondok Ranji, orang-orang berdesakan untuk masuk. Gw berdiri terpaku di ujung gerbong, gw sortir setiap dari wajah-wajah mereka yang masuk. Tapi gw ga liat dia masuk, dia dimana? I’m dying, desperately waiting and wanting her.
Gw tunggu, tunggu, dan tunggu. Detik berjalan, menit berlalu. Sampai akhirnya, dia datang. Berlari-lari kecil dalam keanggunannya. Rambut hitamnya tergerai tertiup angin. Menggelombang di aroma pagi itu. Dia masuk ke dalam gerbong ini, di menit terakhir gw menunggu...
Gw tunggu, tunggu, dan tunggu. Detik berjalan, menit berlalu. Sampai akhirnya, dia datang. Berlari-lari kecil dalam keanggunannya. Rambut hitamnya tergerai tertiup angin. Menggelombang di aroma pagi itu. Dia masuk ke dalam gerbong ini, di menit terakhir gw menunggu...
No comments:
Post a Comment