mata bulat beningnya

Aku melihatnya sore itu di gerbong KRL CommLine Serpong yang berangkat terlambat dari stasiun Sudirman. Membelakangi cahaya jingga matahari sore itu. Terbentuk bayangan disisi wajahnya. Hari itu kali pertama kulihat dia di kereta ini. Matanya yang bulat bening bersembunyi dibalik bingkai kacamatanya - yang entah kenapa sangat sesuai di wajahnya. Bibir merahnya merekah seiring senyumnya yang tersungging di wajah cantik itu.

Pahatan sempurna Tuhan kulihat dengan jelas. Rona merah pipi itu, seakan menampar kesadaranku. Aku telah memperhatikannya entah sudah berapa lama. Dia menatap kembali ke arahku. Segera kupalingkan muka ini dengan sejuta daya menyembunyikan rasa malu. Dan aku bertanya dalam hati, "salahkah aku jika menatap wajah cantikmu itu?". Kuharap tidak.

Kereta berhenti cukup lama ketika akan masuk stasiun Tanah Abang. Cukup waktu bagiku untuk memperhatikannya sebelum ia dikelilingi manusia-manusia lain yang beranjak masuk dari peron. Tuhan, cantiknya dia. Aku melihatnya bercanda dengan teman-temannya. Tawanya yang lepas. Aahh... keindahan itu.

Dan ketika kereta masuk stasiun. Peron sudah dipenuhi penumpang yang beranjak merangsek masuk ke dalam gerbong. Dan ia tersembunyi di balik punggung orang-orang komuter ini. Tapi aku masih bisa melihat mata bulatnya itu. Yang menatapku kembali. Tatapan yang takkan aku lupakan sampai hari ini.


Published with Blogger-droid v2.0.4

No comments:

Post a Comment